Pada kali ini, saya ingin menyampaikan analisa
jurnal yang telah saya baca. Jurnal yang berkaitan dengan Desain
Pemodelan Grafik dengan keterangan sebagai berikut:
Judul Jurnal : Rancang bangun aplikasi 3D pada pengenalan tata surya berbasis augmented reality
Penulis : Muttaqin.Z
Jurusan : Teknik Informatika , UNIVERSITAS U’BUDIYAH INDONESIA BANDA ACEH
2. Aplikasi yang dibuat dengan metode pendeteksian pola (marker detection) dapat dikembangkan menjadi sebuah
aplikasi yang nyata dan menarik AR, dan dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media.
Judul Jurnal : Rancang bangun aplikasi 3D pada pengenalan tata surya berbasis augmented reality
Penulis : Muttaqin.Z
Jurusan : Teknik Informatika , UNIVERSITAS U’BUDIYAH INDONESIA BANDA ACEH
Analisa yang akan saya jelaskan pada jurnal ini bukan mengenai Augmented Reality-nya,
tetapi kepada bagaimana cara membuat sebuah objek 3D yang dibuat
menggunakan 3ds Max pada pemodelan Tata Surya. 3ds Max sendiri
merupakan sebuah perangkat lunak yang membuat objek 3D tampak realistis.
Seperti yang kita tahu, Augmented Reality merupakan upaya untuk
menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual yg dibuat melalui komputer
sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis. Dengan semakin
pesatnya perkembangan teknologi, Augmented Reality (AR) pun dapat di
implementasikan di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan yang
menjadi titik utama dalam jurnal ini. AR diterapkan dalam pengajaran
tentang geometri, hubungan spasial antar planet dan struktur molekul.
Penulis jurnal menggunakan 3ds Max dan Openspace 3D editor sebagai
media Pemodelan Grafik untuk objek Tata Surya yang akan dibuat.
Pada bagian pembahasan, dijelaskan bahwa kita membutuhkan PC/laptop dengan webcam, penanda (marker), perangkat lunak (software) yang mendukung pembuatan AR. Kemudian agar model 3D dapat terlihat, penanda atau biasa yang disebut dengan marker dapat diarahkan ke webcam. Jika berhasil, maka pola tersebut akan berubah menjadi model 3D dari sebuah planet sesuai dengan marker yang dibuat.
Tahap awal pada saat pemodelan, hal yang harus dibuat pertama kali
adalah konsep dari objek yang akan dibuat kemudian setelah itu
dibuatlah sebuah rancangan model dengan menggunakan aplikasi yang
mendukung. Pada jurnal ini, penulis akan membuat sebuah pemodelan
bentuk dari berbagai planet yang akan ditampilkan dengan tahap awal
menggunakan bentuk sphere. Berikut tahap awal pemodelan :
Setelah itu, dilakukan proses rendering untuk memberikan tekstur dengan format penyimpanan yang terdapat padabitmap
terhadap objek yang telah dibuat hingga objek yang awalnya hanya
terlihat seperti bola berwarna biru terlihat menjadi seperti sebuah
planet. Kemudian dengan berhasilnya proses pemberian tekstur tersebut,
hal selanjutnya yang dilakukan adalah dengan memberikan animasi agar
terlihat lebih nyata. Berikut gambarannya :
Setelah berhasil, objek yang sudah dibuat tersebut di konversikan
ke format *Ogre agar objek yang sudah dibuat dapat di desain menjadi
bentuk yang lebih baik lagi menggunakan aplikasi Openspace 3D. Setelah
melakukan beberapa langkah seperti meng-import aplikasi dari 3ds Max ke dalam Openspace 3D, mengkoneksikan aplikasi dengan webcam, mengatur visibilitas objek, dan sebagainya, hasil akhir dari pemodelan objek tersebut adalah sebagai berikut :
Menurut saya pribadi, dari pembahasan jurnal
yang sudah saya analisa, pemodelan grafik sangat dibutuhkan dalam
perancangan sebuah objek ataupun desain antarmuka pada sebuah aplikasi.
Tidak hanya itu, desain pemodelan grafik juga dapat digunakan dalam
pembuatan iklan baik dalam bentuk objek 2D maupun 3D.
Kelebihan :
1. Pada aplikasi magic book ini, semua model 3D
animasi yang digunakan dapat ditampilkan dengan baik, namun 7 pengguna
harus menempatkan marker secara benar dan tepat dengan jarak rata-rata
30 cm di depan kamera serta
terdapat cahaya yang cukup terang.2. Aplikasi yang dibuat dengan metode pendeteksian pola (marker detection) dapat dikembangkan menjadi sebuah
aplikasi yang nyata dan menarik AR, dan dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media.
Kekurangan :
1. Objek yang terkadang hilang dan muncul atau
berganti dengan objek lain, dikarenakan posisi dan sudut pandang
terhadap marker yang kurang sesuai dan pengaruh oleh cahaya.
2. Jarak marker dengan marker yang berdekatan
terkadang menimbulkan tabrakan pada objek lain jika dilakukan pembacaan
secara bersamaan, maka untuk marker yang berjarak berdekatan dilakukan
pembacaan secara satu
persatu agar lebih jelas, degan cara menutup dengan tangan salah satu marker yang tidak dipilih dibaca.
Cukup sekian analisa dari saya mengenai
pemodelan Tata Surya yang berbasis pada Augmented Reality. Semoga dapat
memberikan wawasan dan dapat dipelajari dengan baik pula oleh
teman-teman sekalian. Terima kasih.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar